Putus Cinta [Count down at 7]

Kalau orang-orang mengatakan bahwa jatuh cinta itu berjuta rasanya, bagaimanakah rasanya kalau sedang putus cinta? Apakah rasanya berjuta juga? Atau jangan-jangan tiada rasa apa-apa…
Kesan pertama yang kita tangkap dari seseorang yang sedang putus cinta adalah kesedihan yang mendalam. Sangat bertolak belakang dengan saat jatuh cinta, bawaannya menjadi selalu loyo, lesu, tiada bergairah, dan tentunya tanpa semangat. Keceriaan hilang sekejap berganti dengan kemurungan. Celoteh gembira seketika berubah menjadi keluhan yang tak terucapkan. Tak ketinggalan air mata bahagia secara kilat berubah menjadi deraian air mata kesedihan.
Dunia serasa runtuh. Tidak ada lagi denyut kehidupan. Hidup serasa menjadi begitu hampa. Hari-hari terasa begitu lambat dan berat untuk dilewati. Semuanya menjadi serba salah: mau begitu salah, mau begini rasanya tidak bisa, mau begono rasanya canggung. Ada perasaan manjadi manusia paling malang sedunia, serta berjuta perasaan tidak enak lainnya dipastikan datang menghinggapi insan yang sedang dijauhi dewi Armor.
Akibatnya pelarian menjadi salah satu ekspresi yang bisa ditunjukkan. Kalau diperhatikan, ada-ada saja ulah para korban kegagalan cinta. Bagi yang merasa begitu terpukul, dia melampiaskan dengan kebut-kebutan di jalan raya seolah hidup ini ada 9 nyawa. Ada pula yang menjadi beringas hingga bawaannya marah-marah terus. Sebagian menyalurkan emosinya dengan sengaja mencari masalah seperti mengajak orang berantem, bertengkar, dan sebagainya. Tak ketinggalan binatang piaraan yang tidak bersalah pun kadang menjadi sasaran kemurkaan akibat putus cinta.
Bagi yang sentimentil, hidup kembali menjomblo dilewatkan dengan kesendirian. Mengurung diri di kamar berhari-hari, dengan hanya ditemani radio atau lagu mp3 yang begitu sendu dan menyentuh. Persediaan tissue menumpuk untuk menampung ingus dan air mata. Emosinya begitu rapuh dan mudah tersinggung. Melihat cecak sedang bercinta di dinding aja tidak rela. Buku atau barang terdekat yang terjangkau langsung dilemparkan begitu saja dengan tujuan merusak kenikmatan mereka. Suara tokek menjadi begitu indah untuk didengar dan dinikmati.
Yang masih shock dengan keputusan mendadak itu, barang-barang kenangan bersama menjadi sasaran untuk dipelototi. Kalung atau cincin sejuta memori, boneka kesayangan, album foto mesra, surat-surat dengan sejuta rayuan gombal, bolak-balik lihat HP sekedar mencek apakah nomor sang mantan masih terekam di memori, SMS yang sempat disimpan dan belum dihapus dibaca berulang-ulang, serta banyak lagi kenangan bersama hadir bersama jatuhnya air mata begitu saja.
Sebagian menyalurkan kekecewaan hati mereka ke makanan, akibatnya cemilan dan jajan selalu tersedia dan menjadi makanan wajib kala sendirian. Serasa dendam sama makan karena waktu jatuh cinta harus berdiet ekstra demi penampilan, saat putus cinta segalanya menjadi begitu nikmat untuk disantap. Jadi, kalau kita melihat teman kita agak gemukan, pasti alasannya dua. Pertama sudah lebih makmur, dan yang kedua sedang putus cinta.
Penampilan bagi yang lagi broken heart sekarang sudah menjadi prioritas kesekian. Rambut kusut, mata merah membengkak, muka lecek, serta badan sedikit bau seolah ingin memberitahukan kepada dunia bahwa dia benar-benar sedang berduka. Untuk apalagi tampil mempesona, lagian yang akan memberikan perhatian dan pujian sudah jauh dari jangkauan? Memangnya ada yang peduli dengan fisikku lagi? Demikian sebagian pikiran yang bergolak dalam benak sang malang.
Ada juga yang mengekpresikan dengan memotong rambut, entah itu dipendekin ala Demi Moore dalam film Ghost [khususnya cewek] atau pun dibotakin ala Demi Moore juga dalam film GI Joe [yang ini cowok]. Tempat-tempat yang pernah menjadi saksi kebersamaan sedapat mungkin dihindari, karena hanya menambah kesedihan saja.
Yang ekstrim menyeramkan melakukan perubahan secara anarkis. Tato menjadi trademark barunya. Tindik entah itu di hidung, mulut, atau pun lidah juga menjadi aksesoris sebagai tanda bahwa sekarang dia adalah insan baru. Sukanya pakai celana jeans yang sobek sana sobek sini. Kaos u can see dengan kelihatan ketiaknya juga tiba-tiba lengket di tubuhnya. Tidak ketinggalan pula topi menjadi barang baru yang selalu nongkrong dengan manis di kepalanya.
Tentu saja masih banyak lagi ulah sang pecinta gagal ini. Tapi satu yang jelas: ternyata putus cinta rasanya juga berjuta * * *

Namun dari semua hal-hal negatif di atas, sebenarnya ada satu hal positif yang kadang dilupakan oleh orang yang putus cinta. Apakah itu? Kedewasaan.
Yap. Putus cinta sesungguhnya adalah satu cara untuk membuat orang menjadi lebih matang dan dewasa, entah itu dalam bertindak, berperilaku, maupun berpikir. Hal-hal negatif di atas sifatnya hanyalah sementara, dan percayalah, semuanya itu selalu berlalu seiring waktu berjalan.
So… sudah berapa kalikah Anda putus cinta?
posted by Hendri Bun
sumber: http://hendribun.blogspot.com/

2 responses to “Putus Cinta [Count down at 7]”

  1. upsidedown says :

    Waduh bru putus cinta neh

  2. ruhiyat says :

    makasih bnyk ya bang, sy bs memetik hikmah dri catatan2 yg abng buat…

Tinggalkan komentar